Puisi " Diantara Nafasku yang Tertinggal"

"Diantara Nafasku yang Tertinggal"


Barangkali, aku tak pernah benar-benar tinggal, hanya jejak langkah yang tertinggal di balik jendela, dan kata-kata yang menua di ujung lidahmu yang gemetar.

Jika ini adalah fajar terakhir, biarkan aku terurai seperti kabut, menyelusup di antara retak-retak doamu yang tak sempat kau tutup,

Aku tak pernah meminta untuk dikenang hanya ditidurkan pelan di pelukan waktu yang tak pernah marah pada yang datang lalu hilang.

Komentar